Seiring kumandang takbir
Yang mengiringi sepanjang perjalan ini
Seiring tangisan jiwa yang terus mengalir membanjiri hati
Seiring sakitnya hati ini melihat kenyataan ini
Haruskah ku ambil sebilah pedang
Dan kutusukan kedalam jiwa ini
Tuk menebus kepedihan hatimu selama ini
Haruskah kubunuh jiwa ini
Tuk melupakan kerinduanmu
Tuhan kenapa Kau tutup hati ini
Kenapa Kau butakan hati ini
Kini kehampaan yang kurasakan
Kegundahan yang menyertai
Entah sampai kapan
Entah seberapa kuat
Entah seberapa sabar
Jiwa ini menerimanya
Tatkala mengingat kepedihannya
Bertahun tahun dia memendamnya
Bertahun tahun dia memohon maafku
Kenapa hati ini mati
Bukan kah Kau Maha Pemaaf
Jika Kau begitu mudah memaafkan
Kenapa tidak Kau bukakan hati ini
Kini hanya sesal, sesal dengan penuh pengharapan
Kini semua sudah terjadi
Kini semua sudah berlalu
Semua takan bisa kembali
Kami hanya berusaha tuk memperbaiki
Berikanlah kami ridhoMu
Berikanlah kami kekuatan menjalankannya
Berilah kami ketabahan untuk menghapus luka ini
Berilah kekuatan, dan persatukan lah kami
Dalam limpahan anugrah dan keberkahanMu
Kami hanya bisa berencana
Kami hanya bisa berusaha
Tapi Kaulah semua penentunya
Kami mohon limpahkanlah rahmatMu
Terima permohonan ampun kami
Lindungi kami
Berilah jalan terbaik bagi kami
Kuatkanlah dia dengan kepedihannya
Kuatkanlah dia dengan kerinduannya
Kuatkanlah dia dengan keadaannya
Limpahkanalah ke Maha Perkasaanmu untuk menjalaninya
Hidup kami semua milikMu
Kami tidak memilikinya
Kami hanya berusaha
Menjadi hamba yang bersukur atas karuniaMu
Hamba sadar, apa yang selama ini kami lakukan
Hamba sadar hidup ini penuh dosa
Hamba sadar hidup kami bergelimang nista
Tapi karna kebesaranMu
Semua seolah tak ada
Semua seolah tertutup, seolah tertimbun
Karna kebesaranMu
Untuk itu kami bersujud memohon ampunMu
Jadikanlah bulan suci ini bulan ampunan bagi kami
Jadikan bulan rahmat bagi kami
Jadikan bulan penghapus dosa-dosa kami
Berikanlah bimbingan kepada kami
Tuk masa depan yang lebih baik
Masa depan yang lebih mensukuri
Semua karuni yang Kau berikan kepada kami
Semua hidayah/petunjuk yang menghampiri kami
Kuatkan iman kami
Bukakan hati kami atas semua kebesaranMu
Atas semua petunjuk yang Kau berikan
Kami yakin Kau Maha Bijaksana, Maha Besar, Maha Pengampun dan Maha Segalanya
Kegalauan Hati
By Putra sagari
Tasikmalaya 13 September 2009
Kampung Nyingkur Pamatri Tali Silaturahmi
Ku tatap awan
Tak terasa kupejamkan mata
Kulihat sebuah kenangan
Kenangan silam yang telah terlupakan
Semakin lama
Semakin jelas terasa
Seakan nampak di depan mata
Sesosok bayangan terasa indah dipandang
Membuka tabir sebuah kenangan
Perjumpaan, mengapa itu terjadi?
Andai perpisahan tetap memisahkan kita
Memupuk harap menebar kerinduan
Kuingat tatkala berikrar bersama
Seakan inilah akhir dari perjalanan
Menutup cerita lama
Membuka kenangan bersama
Rindangnya pepohonan seolah mengerti
Lambaian daun seakan merasakan
Bagaimana perasaan ini
Andai dunia bisa kembali
Andai semua bisa dibeli
Takan ada sebuah perpisahan, tapi
Itulah perjalanan
Inilah kehidupan
Ada kenangan
Ada Kerinduan
Ada Kepedihan
Ada Kesenangan
Semuanya silih berganti
Dinginnya suasana
Semilirnya angin
Tak terasa membukakan lamunan ini
Bibir hanya berucap
O ini hanyalah lamunan
Buanglah jauh semua angan-angan
Ciptakan terus cerita baru
Lika-liku perjalanan pasti terjadi
Rintangan, hambatan hanyalah cerita
Jadikan semuanya pelajaran
Raihlah terus apa yang dicita-citakan
Selamat tinggal lamunan
Dibalik keanggunanmu tertanam kerinduan ini
Dibalik keputihanmu membuat ku tak berdaya
Dibalik kelembutanmu menanam sejuta rasa
Awan bawalah aku pergi tinggalkan kenangan ini
Semakin ku kenang perih rasanya jiwa ini
Semakin ku lupakan tersiksa batin ini
Awan ijinkan aku untuk melupakannya
Kenapa kita berjumpa
Kenapa kita bertemu
Indahnya pemandangan alam
Sirna semua ketika mengenangmu
Riangnya suasana tak bisa melupakanmu
Pahitnya racun tak bisa membunuh jiwa
Manisnya madu hanya sebatas rasa
Awan andai aku bisa mengulangi kembali
Kebersamaan kita dimasa lalu
Kan kujaga dengan jiwa
Kulindungi dengan raga ini
Indahnya kebersamaan hanya bayangan
Manisnya perjumpaan hanya kenangan
Kemana kan kucari..
Kemana kan ku bawa
Kerinduan hati yang semakin menjadi
Kepergianmu seakan mimpi
Seakan takan terjadi dalam alam nyata
Awan bawalah dia untuku
Kabarkan kerinduan ini
Kan ku terima apa adanya
Teruntuk Yuliani Suganda
By Putra Sagari
Terbaru
Langlayung Kalbu
- Anak Gembala (1)
- Balebat (1)
- Bamban 1999-2002 (1)
- Bayangan (1)
- Bayangan Awan (1)
- Buat Seseorang (1)
- business online (9)
- Cinta (1)
- Dibalik Senyumu (1)
- Halilintar (2)
- Hati yang rindu (1)
- Karakter (1)
- Kehidupan (1)
- Kelunya Lidah (1)
- Kenangan (1)
- Lamunan (1)
- Mangsa Katukang (1)
- Memahami alam (1)
- motivasi (2)
- Nineung (1)
- Paanggang (1)
- Pagatan 2006 (1)
- Paturay (1)
- Penyesalan (1)
- Perjalanan (3)
- Persahabatan (1)
- prudential life insurance (3)
- Sagari (1)
- Wirausaha Vs Swasta (1)
Archive
Wp Theme by Promiseringsdesigns | Blogger Template by Anshul